Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) telah menghabiskan US$1,3 juta atau setara dengan Rp17 miliar untuk bisa membobol sandi keamanan iPhone milik tersangka kasus penembakan di San Bernardino.
Jumlah itu bukanlah angka resmi tetapi kesimpulan berdasarkan tanggapan-tanggapan yang dilontarkan James Corney (Director, FBI). Sebelumnya, banyak pihak yang penasaran dan menanyakan kepada FBI mengenai berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk membuka kode keamanan iPhone milik tersangka teroris.
“(Biaya yang dikeluarkan) sangat banyak, lebih dari yang akan saya hasilkan dari sisa pekerjaan ini tujuh tahun empat bulan lagi. Namun menurut saya, jumlah itu sepadan,” kata Corney ketika berbicara di Forum Keamanan Aspen di London seperti dilansir Reuters.
Reuters melakukan kalkulasi berdasarkan pernyataan dan penghasilan tahunan sang Direktur FBI serta berapa lama lagi Corney akan menjabat. Hasilnya, mencapai US$ 1,34 juta atau Rp17 miliar.
Menurut data FBI dan kantor Manajemen dan Anggaran Amerika, gaji tahunan Comey per Januari 2015 adalah US$ 183.300. Tanpa kenaikan gaji atau bonus, Corney akan menerima gaji US$ 1.340.000 (Rp17,6 miliar) hingga masa tugasnya berakhir.
Tentunya, angka itu terlalu mahal hanya untuk membongkar keamanan iPhone.
“Meskipun mahal, saya puas dengan hasilnya,” ujar Corney.
FBI telah sukses membuka iPhone penembak di San Bernardino dengan bantuan pihak ketiga dan menghentikan kasusnya dengan Apple. Kasus itu memunculkan perdebatan mengenai enkripsi perusahaan teknologi, apakah dapat melindungi privasi atau justru membahayakan masyarakat.
0 Komentar untuk "FBI Bayar Rp17 Miliar Untuk “Jebol” Enkripsi iPhone"